Pages

Powered by Blogger.
Get Adobe Flash player

Saturday, 17 January 2015

Artikel "Pendidikan Bahasa Indonesia"


Pendidikanbahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib diajarkan mulai dari tingkat pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi. Akan tetapi yang sangat mengherankan sebagai warga negara Indonesia yang mengenyam pendidikan dan mempelajari bahasa Indonesia masih banyak yang belum mengerti dengan baik bahasa Indonesia baik secara lisan maupun tertulis. Hal ini terlihat dari masih banyaknya pelajar yang memiliki nilai Ujian Nasional yang masih sangat rendah.

Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Republik Indonesiadan bahasa persatuan bangsa Indonesia.Di Timor Leste, bahasa Indonesia berstatus sebagai bahasa kerja.

Dari sudut pandang linguistik, bahasa Indonesia adalah salah satu dari banyak ragam bahasa Melayu.Penamaan “Bahasa Indonesia” diawali sejak dicanangkannya Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928, untuk menghindari kesan “imperialisme bahasa” apabila nama bahasa Melayu tetap digunakan.Proses ini menyebabkan berbedanya Bahasa Indonesia saat ini dari varian bahasa Melayu yang digunakan di Riau maupun Semenanjung Malaya. Hingga saat ini, Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang hidup, yang terus menghasilkan kata-kata baru, baik melalui penciptaan maupun penyerapan dari bahasa daerah dan bahasa asing.


Meskipun dipahami dan dituturkan oleh lebih dari 90% warga Indonesia, Bahasa Indonesia bukanlah bahasa ibu bagi kebanyakan penuturnya. Sebagian besar warga Indonesia menggunakan salah satu dari 748 bahasa yang ada di Indonesia sebagai bahasa ibu.Fonologi dan tata bahasa Bahasa Indonesia dianggap relatif mudah. 

Tidak jarang mahasiswa diperlakukan seperti mahasiswa Jurusan Bahasa Indonesia di Fakultas Sastra dan Bahasa. Setelah 12 tahun belajar Bahasa Indonesia, apakah mereka sudah mampu berbahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara tertulis maupun terlisan?

Lalu bagaimana dengan kemampuan berbahasa Indonesia mahasiswa S2? Seperti halnya mahasiswa D3 dan S1, ternyata sebagian mahasiswa S2 dan S3 juga masih lemah dalam berbahasa Indonesia. Paparan singkat di atas membuktikan ketidakmampuan sebagian (besar?) mahasiswa dalam berbahasa Indonesia, dalam hal ini bahasa tulisan. Lalu apa yang mesti dikerjakan para dosen Bahasa Indonesia yang ternyata tidak semua bergelar sarjana Bahasa Indonesia?

Dengan kata lain, setiap dosen harus mampu menjadi dosen Bahasa Indonesia. Artikel-artikel opini yang berkaitan langsung dan tak langsung dengan bahasa Indonesia yang dimuat di media massa cetak pun jangan pula dilewatkan. Dalam konteks tulisan ini, bukan dosen bahasa Indonesia mengajari mahasiswa, melainkan dosen bahasa Indonesia dan mahasiswa sama-sama belajar bahasa Indonesia. Bila beberapa upaya ini dapat dilaksakanakan sungguh-sungguh dan dengan senang hati oleh para mahasiswa dan dosen bahasa Indonesia, maka kita yakin para lulusan perguruan tinggi kita tidak hanya mampu dan terampil berbahasa Indonesia secara terlisan dan tertulis, tetapi juga sungguh-sungguh mencintai bahasa nasional mereka sendiri.


Contoh Artikel Bahasa Indonesia : Wajah Negeriku 

Contoh artikel bahasa indonesia - Artikel adalah susunan kalimat yang terdiri dari beberapa kata hingga membentuk sebuah paragraf yang membahas tentang suatu hal. Untuk jenisnya, banyak sekali jenis-jenis artikel yang bisa kita jumpai misalnya tentang kesehatan, lingkungan, artikel pendidikan budaya , sosial dan masih banyak lagi artikel-artikel lainnya dengan tema yang spesifik

Artikel bahasa indonesia yang saya bahas kali ini adalah tentang kondisi indonesia yang menurut saya semakin ga jelas. Artikel ini tentu saja sangat subyektif karena bersumber murni dari pemikiran penulis dan artikel ini mungkin hanya sebatas opini dari penulis meskipun ada beberapa fakta yang memang terjadi di negeri ini akan tetapi saya sebagai penulis tidak tepat mengatakan itu sebuah fakta karena tidak menyertakan data dan sumber yang akurat.


Artikel bahasa indonesia dengan tema wajah negeriku ini sudah saya publikasikan juga di situs kompasiana dan sudah dimuat di
merdeka.com namun tentunya dengan penulisan yang berbeda karena situs seperti merdeka.com tentunya memiliki peraturan sendiri sebelum menerbitkan artikel.


Wajah Negeriku

Setelah 69 tahun kemerdekaan Indonesia yang kita cintai ini sepertinya negeri ini masih belum pada posisi yang dicita-citakan para pejuang kemerdekaan.  selama 69 tahun tersebut Negeri ini mengalami berbagai peristiwa pasang surutnya perjalanan sebagai sebuah proses untuk menuju Bangsa yang besar dan peristiwa-peristiwa tersebut menjadi sejarah mengisi lembaran-lembaran yang tidak akan penuh oleh coretan tinta layaknya sebuah buku cerita berepisode.

Setiap cerita selalu dihiasi dengan warna yang mana warna tersebut ada terang, kelam, putih, hitam dan berjuta-juta warna yang tak mampu tuk kutulis..jika saja boleh negara diilustrasikan kedalam cerita yang memiliki banyak warna pastilah bangsa ini telah melewati masa kelam dan hitamnya sebuah proses berdirinya negara ini, lantas warna apakah yang menghiasi indonesia saat ini? tidak ada warna yang tepat untuk menggambarkan keadaan saat ini.

Indonesia yang selalu kita dengar sebagai negara yang  melimpah sumber daya alamnya, kaya akan keanekaragaman budayanya, santun dalam etika masyarakatnya dan masih banyak lagi kata-kata indah sebagai gambaran dari bangsa ini. Pertanyaan terbesarnya adalah, sudah adakah keserasian dengan apa yang terjadi saat ini???

Dimana - mana terjadi banjir dan bencana alam sebagai hasil dari buah tangan kita sendiri, kemiskinan masih sebagai selimut berjuta-juta rakyat indonesia, pendidikan masih menjadi sesuatu yang bernilai mahal harganya, krisis moral dan kepercayaan merebak bak jamur yang tumbuh dimusim penghujan, tindakan anarkis kerap menjadi pilihan dalam mengatasi masalah yang sebenarnya semuanya memiliki payung hukum, pelaku korupsi tumbuh pesat seolah-seolah menjadi trend yang sangat sayang jika tidak diikuti, pengangguran masih menjadi permasalahan klasik yang belum terselesaikan sebagai efek dari tidak berimbangnya antara  jumlah penduduk dengan tersedianya lahan kerja dan menjadi TKI ilegal MUNGKIN adalah pilihan "cerdas" yang tidak berkualitas ditengah-tengah rumitnya sebuah birokrasi dan minimnya pilihan untuk dapat hidup dengan layak, sekalipun berita-berita menyesakkan tentang nasib TKI masih menghiasi di berbagai media.

Layaknya wajah kelam dari seorang bidadari yang terkungkung dalam istana yang megah yang tertulis di dalam sebuah cerita-cerita dongeng, mungkin seperti itulah wajah negeri ini..kapan pena ini memihak kita untuk  kau tuliskan keindahan dan mengakhiri penderitaan sang bidadari? sayangnya kita tidak hidup di negeri dongeng yang dengan mudah mengubah alur cerita, namun kita hidup di dunia nyata dimana proses panjang adalah sebuah keharusan, untuk mengubah paragrap demi paragrap cerita kehidupan.

Wassalam...

Artikel ini sebenarnya saya tulis bukan untuk saya publikasikan pada blog ini tetapi untuk mengisi waktu saja..dan karena hanya untuk pengisi waktu tentunya dalam menulis artikel ini benar-benar tanpa konsep, tanpa reset keyword sebagaimana mestinya seorang blogger yang hendak membuat artikel untuk mendatangkan traffic dan karena tanpa konsep dan ini itu, saya mendapatkan kesulitan dalam menentukan judul pada artikel ini akibat berubahnya tujuan karena setiap blogger yang mempublikasikan artikelnya hampir selalu tujuannya adalah traffic.

1 comment:

  1. artikel yang sangat bagus, semoga bermanfaat dan semoga pendidikan di indonesia semakin baik dan baik lagi
    www.sepatusafetyonline.com

    ReplyDelete