Pengertian, Contoh dan Klasifikasi Limbah Serta Greenschool
Limbah yaitu semua bahan atau zat atau komponen yang dibuang atau terbuang yang berasal dari aktivitas manusia maupun proses alam.
Contoh: sisa obat, sisa makanan, kotoran hewan, sisa air deterjen, dll.
Limbah yang berwujud padat disebut sampah.
Contoh: sampah rumah tangga.
Klasifikasi Limbah
Berdasarkan jenis senyawanya, dibedakan atas:
1. Limbah Organik
a. Berasal dari makhltk hidup
b. Mengandung unsur karbon alami berupa karbohidrat
c. Rantai kimianya sederhana
d. Mudah diurai oleh mikroorganisme
e. Mudah busuk
f. Menghasilkan gas metan (CH4)
2. Limbah Anorganik
a. Berasal dari proses industri
b. SDA yang tidak terbarui
c. Tidak mengandung karbon alami
d. Ikatan kimianya kompleks/panjang/polimer
e. Rulit terurai
f. Sulit membusuk
g. Tidak menghasilkan gas metan
Berdasarkan materinya, dapat dibedakan:
1. Unsur kimia (dalam limbah hanya ada 1 unsur kimia)
yaitu limbah/polutan yang berupa unsur-unsur kimia
contoh: air raksa/hidragium (Hg), arsenik (As), sianida (Sn), timbal (Pb), zeng (Zn), cadmium (Cd), baron (Br), dll.
2. Senyawa kimia
yaitu limbah/polutan yang berupa senyawa kimia. Senyawa kimia, dalam limbah ada 2 atau lebih unsur kimia.
Contoh: CO2, H2S, H2SO4, CH4, NH4, NH3, SO3, SO2, NO2, N2O, CO.
3. Materi/Gabungan bahan
yaitu polutan kompleks yang berupa gabungan dari berbagai senyawa dan materi.
Contoh: sampah rumah tangga (sisa makanan, botol, daun, plastik, deterjen), limbah pabrik (kardus, mesin industri, sisa bahan produksi)
SEKILAS TENTANG GREEN SCHOOL
Sejak didirikan oleh John dan Cynthia Hardy pada tahun 2006, sekolah yang berlokasi di Kabupaten Badung ini menuai banyak apresiasi. Keunikan dan visi-misi yang dibawanya membuat Green School diminati banyak orang untuk menyekolahkan putra-putrinya, atau untuk sekadar tur berkeliling sekolah. Sebenarnya, apa sih unik dan menariknya?
Apa, mengapa dan bagaimana didirikannya Green School?
Green School pada dasarnya tidak berbeda dengan sekolah lain. Sekolah ini mempersiapkan anak-anak untuk belajar dan siap menghadapi masa depannya dengan lebih baik. Green School terdiri atas TK, SD, SMP, sampai SMA, dan dilengkapi dengan kegiatan after school programme. Bedanya, sekolah ini mengedepankan prinsip green living untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Kemunculan sekolah ini bermula dari kecintaan para pendirinya pada tanah Bali. Mereka yang telah tinggal di Bali sejak puluhan tahun dan memiliki bisnis perhiasan, merasa perlu memberikan kontribusi bagi Pulau Dewata tersebut. Lalu, tercetuslah ide untuk menciptakan sistem pendidikan yang lebih baik, yang menciptakan generasi cerdas, mampu bersaing, sekaligus memiliki kepedulian pada lingkungan dan alam.
Kurikulum dan materi ajar
Seperti yang sudah disebutkan di atas,
Green School mengedepankan prinsip green living. Hal ini bukan hanya teori yang dipelajari dari buku-buku, tetapi juga diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Di sini, pengajaran juga dilengkapi dengan Green Studies Curriculum yang bertujuan mencetak generasi cinta lingkungan melalui kegiatan setelah jam sekolah, peraturan sekolah, pendidikan karakter, dan materi ajar. Di sini, siswa diajarkan cara bercocok tanam, mendaur ulang sampah dan air, serta keterampilan membuat produk dari bambu.
Image Credit By www.greenschol.org
Bukan hanya cara merawat lingkungan, para siswa juga dipersiapkan untuk mampu bersaing di era global. Mereka dididik dengan cara berbeda, metode belajar yang sangat menyenangkan. Setiap siswa dipacu untuk memberikan ide-idenya dan menjalankan ide tersebut.
Tenaga pengajar
Tidak sembarangan tenaga pengajar bisa mengajar di sekolah ini. Selain tentunya mahir berbahasa Inggris, sebagai bahasa pengantar, sekolah juga memilih tenaga pengajar yang kreatif, inovatif, dan 100% cinta lingkungan. Bahkan sekolah juga mendatangkan para ahli dalam bidang lingkungan dan pendidikan dari luar negeri, seperti Jane Goodall dan Michael Franti. Sejauh ini, hampir semua tenaga pengajar dan staff merupakan Warga Negara Asing. Tapi, jika kita sebagai Warga Negara Indonesia ingin berperan serta dalam sekolah keren ini, Green School hampir selalu membuka lowongan pengajar untuk WNI yang menyukai tantangan pendidikan.
PENANGANAN LIMBAH 4R (Reuse, Recycle, Recovery, dan Reduce)
Dalm memperlakukan limbah, baik limbah B3 maupun non B3, kita hendaknya berpegang pada 3R + 1R. Dalam pemanfaatannya limbah B3, 3R yang dimaksud menurut peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 02 tahun 2008 adalah :
1. Reuse
Reuse adalah penggunaan kembali limbah B3 dengan tujuan yang sama tanpa melalui proses tambahan secara kimia, fisika, biologi, dan/atau secara termal
2. Recycle
Recycle adalah mendaur ulang komponen-komponen yang bermanfaat melalui proses tambahan secara kimia, fisika, biologi, dan/atau secara termal yang menghasilkan produk yang sama ataupun produk yang berbeda
3. Recovery
Recovery adalah perolehan kembali komponen-komponen yang bermanfaat dengan proses kimia, fisika, biologi, dan/ atau secara termal
1R lagi yang dimaksud adalah Reduce, reduce atau dalam hal ini adalah memperkecil dampak cemaran pada lingkungan.
Pada pelaksanaanya bahwa bila ternyata limbah B3 tersebut tidak bisa untuk di Reuse, Recycle, dan Recovery, maka harus di Reduce. Reduce limbah B3 haruslah dilakukan secara sinergi diantara mereka yang terkait, yaitu penghasil limbah, pengumpul limbah, pengolah/pemanfaat limbah, dan pemerintah tentunya.
Dalam reduce ini PT. Logam Jaya Abadi melalui divisi Transporternya turut andil dan cukup proaktif untuk membantu menjebatani antara penghasil limbah dan pengolah/pemanfaat limbah yang telah menerapkan konsep zero waste melalui co processing yang telah memiliki perizinan dari Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia.
No comments:
Post a Comment