Pages

Powered by Blogger.
Get Adobe Flash player

Sunday 11 January 2015

Pengertian Ekosistem Aliran Energi


Pengertian Ekosistem Aliran Energi – Hampir semua energi yang mendorong ekosistem ujungnya berasal dari matahari. Energi surya, yang merupakan faktor abiotik, memasuki ekosistem dengan cara melalui proses fotosintesis. Organisme dalam suatu ekosistem yang menangkap energi elektromagnetik matahari dan mengubahnya menjadi energi kimia disebut produsen.
Produsen mencakup semua tanaman hijau dan beberapa bakteri dan ganggang. Setiap makhluk hidup di bumi benar-benar berutang hidupnya kepada produsen. Lain kali jika Anda melihat tanaman ucapkan terimakasih padanya atas manfaat yang anda peroleh selama ini.
Setelah produser menangkap energi matahari dan digunakan. untuk tumbuh setiap bagian tanaman, organisme lain datang dengan rakus melahapnya. Ini disebut konsumen primer, sebagaimana mereka disebut, secara eksklusif memakan produsen. Jika konsumennya adalah manusia, kita menyebutnya vegetarian. Jika tidak, mereka dikenal sebagai herbivora.


Diagram aliran energi
Konsumen primer hanya mendapatkan sebagian kecil dari total energi matahari, sekitar 10%-ditangkap oleh produsen ketika makan. 90% lainnya digunakan oleh produsen untuk pertumbuhan, reproduksi, dan kelangsungan hidup, atau hilang sebagai panas. Konsumen primer dimakan oleh konsumen sekunder. Sebuah contoh, burung yang makan serangga yang memakan daun. Konsumen sekunder dimakan oleh konsumen tersier. Kucing yang memakan burung yang makan serangga yang memakan daun, misalnya.
Pada setiap tingkat, disebut tingkat trofik, sekitar 90% dari energi yang hilang. Jadi, jika tanaman mengambil 1000 kalori energi surya, serangga yang memakan tanaman hanya akan mendapatkan 100 kalori energi. Sebuah ayam yang makan serangga hanya akan mendapatkan 10 kalori, dan manusia yang makan ayam hanya akan memperoleh 1 kalori uang aslinya 1000 kalori energi matahari ditangkap oleh tanaman. Makanya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya manusia akan memakan 100 tanaman untuk 1000 kalori.

Hubungan antara produsen, konsumen primer, konsumen sekunder, dan konsumen tersier biasanya digambarkan sebagai piramida, yang dikenal sebagai piramida energi, dengan produsen di bagian bawah dan konsumen tersier di atas. Anda dapat melihat dari contoh di atas mengapa produsen berada di bawah piramida ini. Dibutuhkan banyak produsen untuk lebih tinggi trofik tingkat konsumen, seperti manusia, untuk mendapatkan energi yang mereka butuhkan untuk tumbuh dan berkembang biak.
Ini adalah jawaban atas misteri besar tentang mengapa ada begitu banyak tanaman di Bumi. Ada begitu banyak tanaman di Bumi karena aliran energi melalui ekosistem tidak efisien. Hanya 10% dari energi dalam satu tingkat trofik yang lolos ke tingkatan berikutnya.
Selain diagram piramida energi, ekologi ekosistem terkadang menggambarkan hubungan antara kelompok trofik secara linear, dengan panah menunjuk dari satu organisme ke organisme lain. Jika hanya ada satu produsen, satu konsumen utama, salah satu konsumen sekunder, dan satu konsumen tersier, diagram linier ini disebut rantai makanan. Rantai Makanan akan membatu kita memvisualisasikan interaksi antara organisme dalam ekosistem. Tetapi masalahnya, kasusnya tidak sesederhana itu. Bahkan, interaksi trofik antara organisme dalam suatu ekosistem seringkali benar-benar kompleks.
Sangat jarang bahwa ekosistem hanya memiliki satu spesies pada tiap tingkat trofik. Biasanya, ada beberapa produsen yang dimakan oleh beberapa konsumen utama. Beberapa konsumen makan berbagai jenis produsen. Demikian juga, konsumen sekunder kadang-kadang makan produsen serta konsumen primer. Ini dikenal sebagai omnivora.

Kesimpulan Aliran Energi dalam Ekosistem
Aliran Energi dalam Ekosistem adalah perpindahan energi dari satu tingkat tropik ke tingkat tropik yang lain. Aliran Energi dalam Ekosistem hanya sekitar 10% energi yang lolos dari tiap tingkatan tropik. Aliran energi dalam ekosistem kadang digambarkan dalam bentuk rantai makanan, jaring-jaring makanan atau piramida ekologi.
Pembagian Rantai Makanan

Beberapa ahli ekologi membagi 4 jenis rantai pokok di dalam sistem rantai makanan, antara lain sebagai berikut:


Rantai Pemangsa

Rantai ini merupanan dasar utama dimana tumbuhan hijau berlaku sebagai produsen. Peraluhan energinya dimulai dari organisme herbivora atau penyantap tumbuhan mengkonsumsi tanaman. Organisme herbivora ini disebut juga dengan nama konsumen tingkat I. Selanjutnya, organisme yang menyantap tumbuhan tersebut dimangsa oleh organisme lainnya yang disebut karnivora. Si karnovora tersebut kemudian dinamai Konsumen tingkat II. Selanjutnya adalah organisme yang memangsa karnivora maupun herbivora yakni omnivore dan dikenal dengan nama lain Konsumen tingkat III.

Rantai Parasit 
Siklus rantai yang satu ini diawali dari organisme yang besar sampai organisme yang hidup sebagai parasit dengan mengambil makanan dari inang-nya. Contoh rantai makanan yang satu ini adalah cacing pita, jamur, benalu dan juga bakteri.

Rantai Saprofit

Rantai yang satu ini diawali dari matinya suatu organisme dan kemudian berujung pada daur ulang atau penguraian oleh jasad renik. Contohnya adalah jamur dan juga bakteri. Masing-masing rantai tidak berdiri sendiri melainkan saling berkesinambungan satu sama lain.

Rantai Makanan Menjadi Jaring Makanan

 

Melihat pola di atas, bisa kita simpulkan bahwa rantai makanan adalah peristiwa dimana terjadi perpindahan energi atau makanan dari yang satu ke mahluk hidup lainnya dalam suatu urutan tertentu. Berikut contoh rantai makanan yang sederhana:

Dari gambar di atas kita bisa melihat terjadi sejumlah peristiwa antara lain:
  1. Rerumputan atau tumbuhan dimakan oleh organisme tikus.
  2. selanjutnya, tikus dimangsa oleh sang ular.
  3. Kemudian ular tersebut dimangsa oleh burung elang.
  4. Saat sang elang meninggal, ia akan mati dan kemudian membusuk. Pada proses tersebut ia akan diuraikan oleh mikroorganisme seperti bakteri dan kemudian diserap lagi oleh tanah tempat tanaman seperti rerumputan tumbuh.
Peristiwa-peristiwa tersebut di atas adalah rantai makanan. Dalam urutan tersebut kita bisa dengan mudah mengidentifikasi yang mana konsumen tingkat I yakni tikus, konsumen tingkat ke-II yakni ular, dan konsumen tingkat ke-III yakni elang. 

Jaring-jaring Makanan
Ada banyak contoh rantai makanan lainnya. Dengan demikian bisa disimpulkan bahawa terdapat ragam jenis rantai makanan. Apabila rantai makanan yang satu berkaitan dengan rantai makanan lainnya maka akan terbentuk sesuatu yang dikenal dengan istilah jaring-jaring makanan. Dalam jaring-jaring makanan, tidak ada lagi urutan yang runut seperti pada rantai makanan. Coba cermati gambar yang ada di atas, dimana konsumen tingkat pertama tidak hanya satu, demikian selanjutnya.
Aliran Energi dan Daur Materi
Piramida Ekologi
Piramida ekologi yaitu suatu diagram piramida yang dapat menggambarkan hubungan antara tingkat trofik satu dengan tingkat trofik lain, secara kuantitatif pada suatu ekosistem. Pada piramida ini organisme yang menempati tingkat trofik bawah relatif banyak jumlahnya. Makin tinggi tingkat trofiknya jumlah individunya semakin sedikit . Tingkat trofik tersebut terdiri dari produsen, konsumen primer, konsumen sekunder, konsumen tertier. Produsen selalu menempati tingkat trofik pertama atau paling bawah. Sedangkan herbivora atau konsumen primer menempati tingkat trofik kedua, konsumen sekunder menempati tingkat trofik ketiga, konsumen tertier menempati tingkat trofik ke empat atau puncak piramida.
Piramida ekologi terdiri dari piramida energi, piramida biomassa, piramida jumlah.
  1. Piramida Energi

    Piramida energi adalah piramida yang menggambarkan hilangnya energi pada saat perpindahan energi makanan di setiap tingkat trofik dalam suatu ekosistem.

    Pada piramida energi tidak hanya jumlah total energi yang digunakan organisme pada setiap taraf trofik rantai makanan tetapi juga menyangkut peranan berbagai organisme di dalam transfer energi . Dalam penggunaan energi, makin tinggi tingkat trofiknya maka makin efisien penggunaannya. Namun panas yang dilepaskan pada proses tranfer energi menjadi lebih besar. Hilangnya panas pada proses respirasi juga makin meningkat dari organisme yang taraf trofiknya rendah ke organisme yang taraf trofiknya lebih tinggi.

    Sedangkan untuk produktivitasnya, makin ke puncak tingkat trofik makin sedikit, sehingga energi yang tersimpan semakin sedikit juga. Energi dalam piramida energi dinyatakan dalam kalori per satuan luas per satuan waktu.


  2. Piramida Biomassa
    Piramida biomassa yaitu suatu piramida yang menggambarkan berkurangnya transfer energi pada setiap tingkat trofik dalam suatu ekosistem.

    Pada piramida biomassa setiap tingkat trofik menunjukkan berat kering dari seluruh organisme di tingkat trofik yang dinyatakan dalam gram/m2. Umumnya bentuk piramida biomassa akan mengecil ke arah puncak, karena perpindahan energi antara tingkat trofik tidak efisien. Tetapi piramida biomassa dapat berbentuk terbalik.



    Misalnya di lautan terbuka produsennya adalah fitoplankton mikroskopik, sedangkan konsumennya adalah makhluk mikroskopik sampai makhluk besar seperti paus biru dimana biomassa paus biru melebihi produsennya. Puncak piramida biomassa memiliki biomassa terendah yang berarti jumlah individunya sedikit, dan umumnya individu karnivora pada puncak piramida bertubuh besar.


  3. Piramida Jumlah
Yaitu suatu piramida yang menggambarkan jumlah individu pada setiap tingkat trofik dalam suatu ekosistem.



Piramida jumlah umumnya berbentuk menyempit ke atas. Organisme piramida jumlah mulai tingkat trofik terendah sampai puncak adalah sama seperti piramida yang lain yaitu produsen, konsumen primer dan konsumen sekunder, dan konsumen tertier. Artinya jumlah tumbuhan dalam taraf trofik pertama lebih banyak dari pada hewan (konsumen primer) di taraf trofik kedua, jumlah organisme kosumen sekunder lebih sedikit dari konsumen primer, serta jumlah organisme konsumen tertier lebih sedikit dari organisme konsumen sekunder.

No comments:

Post a Comment