Pengertian Jasa Dan Macam2 Kegunaan Barang
1. Jasa
Menurut Kotler (2000:428), jasa ialah setiap tindakan atau unjuk kerja yang ditawarkan oleh salah satu pihak ke pihak lain yang secara prinsip tidak berwujud dan menyebabkan perpindahan kepemilikan apa pun. Produksinya bisa terikat dan bisa juga tidak terikat pada suatu produk. Sementara itu, menurut Zeithaml dan Bitner dalam Hurriyati (2005:28), Jasa pada dasarnya adalah seluruh aktivitas ekonomi dengan output selain produk dalam pengertian fisik, dikonsumsi, dan diproduksi pada saat bersamaan, memberikan nilai tambah dan secara prinsip tidak berwujud (intangible) bagi pembeli pertamanya.
1. Karakteristik Jasa
a) Intangibility (tidak berwujud)
Jasa berbeda dengan barang. Bila barang merupakan suatu objek, alat, atau benda, maka jasa adalah suatu perbuatan, tindakan, pengalaman, proses, kinerja (performance), atau usaha. Oleh sebab itu, jasa tidak dapat dilihat, dirasa, dicium, didengar, atau diraba sebelum dibeli dan dikonsumsi. Bagi para pelanggan, ketidakpastian dalam pembelian jasa relatif tinggi karena terbatasnya search qualities, yakni karakteristik fisik yang dapat dievaluasi pembeli sebelum pembelian dilakukan. Untuk jasa, kualitas apa dan bagaimana yang akan diteriman konsumen, umumnya tidak diketahui sebelum jasa bersangkutan dikonsumsi.
b) Inseparability (tidak dapat dipisahkan)
Barang biasa diproduksi, kemudian dijual, lalu dikonsumsi. Berbeda dengan jasa umumnya dijual terlebih dahulu, baru kemudian diproduksi dan dikonsumsi pada waktu dan tempat yang sama.
c) Variability / Heterogeneity (berubah-ubah)
Jasa bersifat variabel karena merupakan non-standarized output. Artinya, banyak variasi bentuk, kualitas, dan jenis bergantung kepada siapa, kapan dan di mana jasa tersebut diproduksi. Hal ini dikarenakan jasa melibatkan unsur manusia dalam proses produksi dan konsumsinya yang cenderung tidak bisa diprediksi dan cenderung tidak konsisten dalam hal sikap dan perilakunya.
d) Perishability (tidak tahan lama)
Jasa tidak tahan lama dan tidak dapat disimpan. Kursi pesawat yang kosong, kamar hotel yang tidak dihuni, atau kapasitas jalur telepon yang tidak dimanfaatkan akan berlalu atau hilang begitu saja karena tidak bisa disimpan.
e) Lack of Ownership (kurangnya kepemilikan)
Lack of ownership merupakan perbedaan dasar antara jasa dan barang. Pada pembelian barang, konsumen memiliki hak penuh atas penggunaan dan manfaat produk yang dibelinya. Mereka bisa mengonsumsi, menyimpan atau menjualnya. Di lain pihak, pada pembelian jasa, pelanggan mungkin hanya memiliki akses personel atas suatu jasa untuk jangka waktu terbatas (misalnya kamar hotel, bioskop, jasa penerbagan san pendidikan). Artinya, jika seseorang membeli atau menyewa fasilitas jasa, tidak bisa dimiliki seutuhnya untuk selamanya. Misalnya, saat menonton di bioskop, kita bayar, duduk, menonton, dan menikmati fasilitas bioskop yang ada selama pemutaran film. Jika film selesai, jasa yang kita bayar tadi pun selesai dan fasilitas yang ada tidak bisa kita bawa pulang dan dinikmati selamanya.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa jasa memiliki ciri-ciri tidak berwujud, tidak dapat diraba, tapi bisa dirasakan, dan jasa bersifat tidak akan habis.
2. Ciri-ciri Jasa antara lain :
1) Tidak berwujud,
2) Tidak dapat diraba,
3) Dapat dirasakan,
4) Bila digunakan tidak habis.
3. Jenis-jenis Jasa
1. Personalized services (pelayanan pribadi)
Personalized services adalah jasa yang sangat mengutamakan pelayanan orang dan perlengkapannya, seperti tukang cukur, salon kecantikan, laundry, foto. Sementara itu, yang sangat perlu diperhatikan dalam pemasaran jasa antara lain okasi yang baik, menyediakan fasilitas dan suasana yang menarik, serta nama baik yang bersangkutan. Dalam marketing, personal services diusahakan supaya timbul semacam patronage (perlindungan) motive, yaitu keinginan untuk menjadi langganan tetap.
Contohnya, patronage ini bisa timbul di dalam usaha laundry karena kebersihan, layanan yang ramah tamah serta baik, dan sebagainya. Dengan kata lain, services atau pelayanan lebih diutamakan sehingga mendapatkan banyak pelanggan.
1. Financial services (pelayanan keuangan)
Yang digolongkan dalam financial services, antara lain :
1) Banking services (Bank)
2) Insurance services (Asuransi)
3) Investment securities (Lembaga penanaman modal)
4) Public utility and Transportation services (sarana umum dan layanan transportasi)
Perusahaan sarana umum mempunyai monopoli secara alamiah, misalnya perusahaan listrik, air minum. Para pemakainya terdiri dari domestic consumer (konsumen lokal), Commercial and office (perkantoran dan perdagangan), Municipalities (kota praja, pemda).
Sementara itu, dalam layanan transportasi, meliputi angkutan kereta api, kendaraan umum, pesawat udara, dan sebagainya. Pelayanan di sini ditujukan untuk angkutan penumpang dan angkutan barang.
1. Entertainment (hiburan)
Yang termasuk dalam kelompok ini adalah usaha-usaha di bidang olahraga, bioskop, gedung-gedung pertunjukan, dan usaha-usaha hiburan lainnya. Metode marketing yang dipakai adalah sistem penyaluran langsung di mana karcis dijual di loket-loket.
1. Hotel services (layanan hotel)
Hotel merupakan salah satu sarana dalam bidang kepariwisataan. Dalam hal ini, hotel perlu mengadakan kegiatan bersama dengan tempat-tempat rekreasi, hiburan, travel biro, dan sebagainya. Jadi, dapat disimpulkan bahwa alat pemuas kebutuhan adalah barang dan jasa. Manusia berusaha dan berlomba-lomba mendapatkan barang dan jasa. Mengapa demikian? Jawabannya, untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Karena jika kebutuhan dalam hidupnya tidak terpenuhi, maka akan mengganggu kelangsungan hidupnya. Namun, kadang ada sebagian orang yang berusaha mendapatkan barang dan jasa yang sebenarnya tidak terlalu penting dalam hidupnya, mereka berusaha mendapatkannya hanya untuk gaya hidup saja.
Setiap manusia memiliki kebutuhan yang berbeda-beda tergantung dari budaya dan keadaannya. Seperti yang telah dijelaskan bahwa kebutuhan manusia sifatnya tidak terbatas, sampai kapan pun manusia tidak akan merasa puas, selalu ingin meraih kebutuhan selanjutnya. Sementara itu, alat pemuas kebutuhan sifatnya terbatas.
Macam-macam kegunaan barang
Benda pemuas kebutuhan diciptakan atau diproduksi oleh manusia dengan tujuan tertentu. Dengan kata lain, setiap benda pemuas kebutuhan pasti mempunyai nilai guna atau manfaat. Pada dasarnya, semua benda pemuas kebutuhan manusia berasal dari alam, karena yang menyediakan semua bahan bakunya adalah alam. Manusia selalu berusaha untuk mencari dan mengumpulkan bahan baku yang dibutuhkan dari alam. Kegunaan benda pemuas kebutuhan manusia dapat digolongkan menjadi empat macam yaitu :
1. Kegunaan bentuk (form utility)
Artinya, peningkatan kegunaan dari suatu benda yang disebabkan oleh perubahan bentuknya.
Contohnya: dari pohon kayu yang ada di hutan dirubah menjadi bentuk kursi, meja, lemari atau meja dan kebutuhan lainnya, kulit kerbau akan lebih berguna apabila sudah berubah menjadi hiasan dinding atau bentuk lainnya.
2. Kegunaan tempat (place utility)
Artinya, pertambahan kegunaan benda karena dipindahkan dari suatu tempat ke tempat lain.
Contohnya pasir dan batu yang berada di sungai akan bertambah nilai gunanya apabila pindah ke wilayah permukiman sebagai bahan bangunan, kapal laut akan berguna di laut dari pada di daratan, baju astonot akan berguna jika dipakai di bulan daripada di dunia.
3. Kegunaan waktu (time utility)
Artinya, kegunaan suatu benda baru terasa jika telah ada pemiliknya atau dimiliki oleh konsumen yang tepat, dipakai pada waktu yang tepat dan sesuai dengan manfaat benda tersebut.
Contoh : Payung akan berguna jika digunakan pada saat terik matahari atau dalam keadaan cuaca sedang hujan, kembang api lebih banyak terjual menjelang hari raya atau tahun baru dibandingkan hari-hari biasa.
4. Kegunaan pelayanan (servicce utility)
Artinya suatu benda dianggap mempunyai kegunaan apabila benda tersebut dapat memberi pelayanan, jika suatu kegiatan berupa jasa akan lebih berguna apabila diberikan/disampaikan kepada orang yang membutuhkan.
Contoh : televisi mempunyai kegunaan jika dapat menyiarkan acara stasiun televise, alat suntik akan berguna jika dokter yang menggunakan, sebuah dot akan berguna untuk anak yang masih kecil (bayi) untuk menyusui, jasa dokter sangat berguna bagi orang sakit, jasa guru sangat berguna bagi siswa/pelajar atau semua orang yang memerlukan informasi pengetahuan.
5. Kegunaan kepemilikan (ownership utility)
Artinya nilai guna barang akan bertambah apabila pindah status pemiliknya.
Contohnya: gergaji lebih berguna apabila dimiliki oleh tukang kayu daripada berada di toko, cangkul lebih berguna apabila dimiliki oleh petani daripada berada di gudang rumah/toko.
6. Guna dasar (elementary utility)
Artinya kegunaan benda karena benda itu merupakan bahan untuk membuat benda lain.
Misalnya kain percak atau kain sisa sangat berguna ditangan para orang-orang kreatif misalnya untuk membuat boneka dari kain percak, namun kain percak mungkin dianggap sampah bagi orangan yang tidak mempunyai keahlian tentang jait dan kreativitas lainnya.
Tuesday, 6 January 2015
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment