EKOSISTEM
Pengertian Ekosistem
Beberapa saat yang lalu
telah membahas artikel tentang pengertian rantai makanan, pada artikel ini
masih akan membahas artikel yang berkaitan dengan rantai makanan, yaitu tentang
pengertiam Ekosistem, susunan ekosistem dan macam ekosistem. Pada artikel
sebelumnya memang juga disinggung tentang ekosistem hanya saja pada artikel
tersebut penjelasan tentang pengertian ekosistem kurh ang detail karena
berfokus pada rantai makanan.
Pengertian ekosistem
adalah hubungan timbal balik antara unsur-unsur hayati dengan nonhayati yang
membentuk sistem ekolog. Ekosistem merupakan suatu interaksi yang kompleks dan
memiliki penyusun yang beragam. Di bumi ada bermacam-macam ekosistem.
Suatu ekosistem
berdasarkan susunan dan fungsinya tersusu dari beberapa komponen sebagai
berikut :
a. Komponen autotrof
autotrof berasal dari
kata Auto yang berarti sendiri, dan trophikos
yang berarti “menyediakan makan“
pengertian dari
Autotrof adalah organisme yang mampu menyediakan/mensintesis makanan sendiri
yang berupa bahan organik dari bahan anorganik dengan bantuan energi seperti
matahari dan kimia. Komponen autotrof berfungsi sebagai produsen, contohnya
tumbuh-tumbuhan hijau.
b. Komponen heterotrof
Heterotrof berasal dari
kata “Heteros” yang berarti berbeda, dan
trophikos yang berarti makanan).
Pengertian dari
Heterotrof merupakan organisme yang memanfaatkan bahan-bahan organik sebagai
makanannya dan bahan tersebut disediakan oleh organisme lain. Yang tergolong
heterotrof adalah manusia, hewan, jamur, dan mikroba.
c. Bahan tak hidup
(abiotik)
Bahan tak hidup yaitu
komponen fisik dan kimia yang terdiri dari tanah, air, udara, sinar matahari.
Bahan tak hidup merupakan medium atau substrat tempat berlangsungnya kehidupan,
atau lingkungan tempat hidup.
d. Pengurai
(dekomposer)
Pengertian dari
Pengurai adalah organisme heterotrof yang menguraikan bahan organik yang
berasal dari organisme mati (bahan organik kompleks). Organisme pengurai
menyerap sebagian hasil penguraian tersebut dan melepaskan bahan-bahan yang
sederhana yang dapat digunakan kembali oleh produsen. Termasuk pengurai ini
adalah bakteri dan jamur
Macam-macam Ekosistem
Secara garis besar
ekosistem dibedakan menjadi ekosistem darat dan ekosistem perairan. Ekosistem
perairan dibedakan atas ekosistem air tawar dan ekosistem air Laut.
a. Ekosistem darat
Ekosistem darat ialah
ekosistem yang lingkungan fisiknya berupa daratan. Berdasarkan letak
geografisnya (garis lintangnya), ekosistem darat dibedakan menjadi beberapa
bioma, yaitu sebagai berikut.
1. Bioma gurun
Beberapa Bioma gurun
terdapat di daerah tropika (sepanjang garis balik) yang berbatasan dengan
padang rumput.
Ciri-ciri bioma gurun
adalah gersang dan curah hujan rendah (25 cm/tahun). Suhu slang hari tinggi
(bisa mendapai 45°C) sehingga penguapan juga tinggi, sedangkan malam hari suhu
sangat rendah (bisa mencapai 0°C). Perbedaan suhu antara siang dan malam sangat
besar. Tumbuhan semusim yang terdapat di gurun berukuran kecil. Selain itu, di
gurun dijumpai pula tumbuhan menahun berdaun seperti duri contohnya kaktus,
atau tak berdaun dan memiliki akar panjang serta mempunyai jaringan untuk
menyimpan air. Hewan yang hidup di gurun antara lain rodentia, ular, kadal,
katak, dan kalajengking.
2. Bioma padang rumput
Bioma ini terdapat di
daerah yang terbentang dari daerah tropik ke subtropik. Ciri-cirinya adalah
curah hujan kurang lebih 25-30 cm per tahun dan hujan turun tidak teratur.
Porositas (peresapan air) tinggi dan drainase (aliran air) cepat. Tumbuhan yang
ada terdiri atas tumbuhan terna (herbs) dan rumput yang keduanya tergantung
pada kelembapan. Hewannya antara lain: bison, zebra, singa, anjing liar,
serigala, gajah, jerapah, kangguru, serangga, tikus dan ular
3. Bioma Hutan Basah
Bioma Hutan Basah
terdapat di daerah tropika dan subtropik.
Ciri-cirinya adalah,
curah hujan 200-225 cm per tahun. Species pepohonan relatif banyak, jenisnya
berbeda antara satu dengan yang lainnya tergantung letak geografisnya. Tinggi
pohon utama antara 20-40 m, cabang-cabang pohon tinngi dan berdaun lebat hingga
membentuk tudung (kanopi). Dalam hutan basah terjadi perubahan iklim mikro
(iklim yang langsung terdapat di sekitar organisme). Daerah tudung cukup
mendapat sinar matahari. Variasi suhu dan kelembapan tinggi/besar; suhu
sepanjang hari sekitar 25°C. Dalam hutan basah tropika sering terdapat tumbuhan
khas, yaitu liana (rotan), kaktus, dan anggrek sebagai epifit. Hewannya antara
lain, kera, burung, badak, babi hutan, harimau, dan burung hantu.
4. Bioma hutan gugur
Bioma hutan gugur
terdapat di daerah beriklim sedang,
Ciri-cirinya adalah
curah hujan merata sepanjang tahun. Terdapat di daerah yang mengalami empat
musim (dingin, semi, panas, dan gugur). Jenis pohon sedikit (10 s/d 20) dan
tidak terlalu rapat. Hewannya antara lain rusa, beruang, rubah, bajing, burung
pelatuk, dan rakoon (sebangsa luwak).
5. Bioma taiga
Bioma taiga terdapat di
belahan bumi sebelah utara dan di pegunungan daerah tropik. Ciri-cirinya adalah
suhu di musim dingin rendah. Biasanya taiga merupakan hutan yang tersusun atas
satu spesies seperti konifer, pinus, dap sejenisnya. Semak dan tumbuhan basah
sedikit sekali. Hewannya antara lain moose, beruang hitam, ajag, dan
burung-burung yang bermigrasi ke selatan pada musim gugur.
6. Bioma tundra
Bioma tundra terdapat
di belahan bumi sebelah utara di dalam lingkaran kutub utara dan terdapat di
puncak-puncak gunung tinggi. Pertumbuhan tanaman di daerah ini hanya 60 hari.
Contoh tumbuhan yang dominan adalah Sphagnum, liken, tumbuhan biji semusim,
tumbuhan kayu yang pendek, dan rumput. Pada umumnya, tumbuhannya mampu
beradaptasi dengan keadaan yang dingin. Hewan yang hidup di daerah ini ada yang
menetap dan ada yang datang pada musim panas, semuanya berdarah panas. Hewan
yang menetap memiliki rambut atau bulu yang tebal, contohnya muscox, rusa
kutub, beruang kutub, dan insekta terutama nyamuk dan lalat hitam.
b. Ekosistem Air Tawar
Ciri-ciri ekosistem air
tawar antara lain variasi suhu tidak menyolok, penetrasi cahaya kurang, dan
terpengaruh oleh iklim dan cuaca. Macam tumbuhan yang terbanyak adalah jenis
ganggang, sedangkan lainnya tumbuhan biji. Hampir semua filum hewan terdapat
dalam air tawar. Organisme yang hidup di air tawar pada umumnya telah
beradaptasi.
Adaptasi organisme air
tawar adalah sebagai berikut.
Adaptasi tumbuhan
Tumbuhan yang hidup di
air tawar biasanya bersel satu dan dinding selnya kuat seperti beberapa alga
biru dan alga hijau. Air masuk ke dalam sel hingga maksimum dan akan berhenti
sendiri. Tumbuhan tingkat tinggi, seperti teratai (Nymphaea gigantea),
mempunyai akar jangkar (akar sulur). Hewan dan tumbuhan rendah yang hidup di
habitat air, tekanan osmosisnya sama dengan tekanan osmosis lingkungan atau isotonis.
Adaptasi hewan
Ekosistem air tawar
dihuni oleh nekton. Nekton merupakan hewan yang bergerak aktif dengan
menggunakan otot yang kuat. Hewan tingkat tinggi yang hidup di ekosistem air
tawar, misalnya ikan, dalam mengatasi perbedaan tekanan osmosis melakukan
osmoregulasi untuk memelihara keseimbangan air dalam tubuhnya melalui sistem
ekskresi, insang, dan pencernaan.
Habitat air tawar
merupakan perantara habitat laut dan habitat darat. Penggolongan organisme
dalam air dapat berdasarkan aliran energi dan kebiasaan hidup.
1. Berdasarkan aliran
energi, organisme dibagi menjadi autotrof (tumbuhan), dan fagotrof
(makrokonsumen), yaitu karnivora predator, parasit, dan saprotrof atau
organisme yang hidup pada substrat sisa-sisa organisme.
2. Berdasarkan
kebiasaan hidup, organisme dibedakan sebagai berikut.
a. Plankton; terdiri
alas fitoplankton dan zooplankton; biasanya melayang-layang (bergerak pasif)
mengikuti gerak aliran air.
b. Nekton; hewan yang
aktif berenang dalam air, misalnya ikan.
c. Neuston; organisme yang
mengapung atau berenang di permukaan air atau bertempat pada permukaan air,
misalnya serangga air.
d. Perifiton; merupakan
tumbuhan atau hewan yang melekat/bergantung pada tumbuhan atau benda lain,
misalnya keong.
e. Bentos; hewan dan
tumbuhan yang hidup di dasar atau hidup pada endapan. Bentos dapat sessil
(melekat) atau bergerak bebas,
misalnya cacing dan
remis. perhatikan gambar di bawah ini
Ekosistem air tawar
digolongkan menjadi air tenang dan air mengalir. Termasuk ekosistem air tenang
adalah danau dan rawa, termasuk ekosistem air mengalir adalah sungai.
1.
Danau
Danau merupakan suatu
badan air yang menggenang dan luasnya mulai dari beberapa meter persegi hingga
ratusan meter persegi.
Di danau terdapat
pembagian daerah berdasarkan penetrasi cahaya matahari. Daerah yang dapat
ditembus cahaya matahari sehingga terjadi fotosintesis disebut daerah fotik.
Daerah yang tidak tertembus cahaya matahari disebut daerah afotik. Di danau
juga terdapat daerah perubahan temperatur yang drastis atau termoklin.
Termoklin memisahkan daerah yang hangat di atas dengan daerah dingin di dasar.
Komunitas tumbuhan dan
hewan tersebar di danau sesuai dengan kedalaman dan jaraknya dari tepi.
Berdasarkan hal tersebut danau dibagi menjadi 4 daerah sebagai berikut.
a) Daerah litoral
Daerah ini merupakan
daerah dangkal. Cahaya matahari menembus dengan optimal. Air yang hangat
berdekatan dengan tepi. Tumbuhannya merupakan tumbuhan air yang berakar dan
daunnya ada yang mencuat ke atas permukaan air.
Komunitas organisme
sangat beragam termasuk jenis-jenis ganggang yang melekat (khususnya diatom),
berbagai siput dan remis, serangga, krustacea, ikan, amfibi, reptilia air dan
semi air seperti kura-kura dan ular, itik dan angsa, dan beberapa mamalia yang
sering mencari makan di danau.
b. Daerah limnetik
Daerah ini merupakan
daerah air bebas yang jauh dari tepi dan masih dapat ditembus sinar matahari.
Daerah ini dihuni oleh berbagai fitoplankton, termasuk ganggang dan
sianobakteri. Ganggang berfotosintesis dan bereproduksi dengan kecepatan tinggi
selama musim panas dan musim semi.
Zooplankton yang
sebagian besar termasuk Rotifera dan udang- udangan kecil memangsa
fitoplankton. Zooplankton dimakan oleh ikan-ikan kecil. Ikan kecil dimangsa
oleh ikan yang lebih besar, kemudian ikan besar dimangsa ular, kura-kura, dan
burung pemakan ikan.
c. Daerah profundal
Daerah ini merupakan
daerah yang dalam, yaitu daerah afotik danau. Mikroba dan organisme lain
menggunakan oksigen untuk respirasi seluler setelah mendekomposisi detritus
yang jatuh dari daerah limnetik. Daerah ini dihuni oleh cacing dan mikroba.
d. Daerah bentik
Daerah
ini merupakan daerah dasar danau tempat terdapatnya bentos dan sisa-sisa
organisme mati.
Danau juga dapat
dikelompokkan berdasarkan produksi materi organik-nya, yaitu sebagai berikut :
a. Danau Oligotropik
Oligotropik merupakan
sebutan untuk danau yang dalam dan kekurangan makanan, karena fitoplankton di
daerah limnetik tidak produktif. Ciricirinya, airnya jernih sekali, dihuni oleh
sedikit organisme, dan di dasar air banyak terdapat oksigen sepanjang tahun.
b. Danau Eutropik
Eutropik merupakan
sebutan untuk danau yang dangkal dan kaya akan kandungan makanan, karena
fitoplankton sangat produktif. Ciri-cirinya adalah airnya keruh, terdapat
bermacam-macam organisme, dan oksigen terdapat di daerah profundal.
Danau oligotrofik dapat
berkembang menjadi danau eutrofik akibat adanya materi-materi organik yang
masuk dan endapan. Perubahan ini juga dapat dipercepat oleh aktivitas manusia,
misalnya dari sisa-sisa pupuk buatan pertanian dan timbunan sampah kota yang
memperkaya danau dengan buangan sejumlah nitrogen dan fosfor. Akibatnya terjadi
peledakan populasi ganggang atau blooming, sehingga terjadi produksi detritus
yang berlebihan yang akhirnya menghabiskan suplai oksigen di danau tersebut.
Pengkayaan danau
seperti ini disebut “eutrofikasi”. Eutrofikasi membuat air tidak dapat
digunakan lagi dan mengurangi nilai keindahan danau.
2.
Sungai
Sungai
adalah suatu badan air yang mengalir ke satu arah. Air sungai dingin dan jernih
serta mengandung sedikit sedimen dan makanan. Aliran air dan gelombang secara
konstan memberikan oksigen pada air. Suhu air bervariasi sesuai dengan
ketinggian dan garis lintang.
Komunitas yang berada
di sungai berbeda dengan danau. Air sungai yang mengalir deras tidak mendukung
keberadaan komunitas plankton untuk berdiam diri, karena akan terbawa arus.
Sebagai gantinya terjadi fotosintesis dari ganggang yang melekat dan tanaman
berakar, sehingga dapat mendukung rantai makanan.
Komposisi komunitas
hewan juga berbeda antara sungai, anak sungai, dan hilir. Di anak sungai sering
dijumpai Man air tawar. Di hilir sering dijumpai ikan kucing dan gurame.
Beberapa sungai besar dihuni oleh berbagai kura-kura dan ular. Khusus sungai di
daerah tropis, dihuni oleh buaya dan lumba-lumba.
Organisme sungai dapat
bertahan tidak terbawa arus karena mengalami adaptasi evolusioner. Misalnya
bertubuh tipis dorsoventral dan dapat melekat pada batu.
Beberapa jenis serangga
yang hidup di sisi-sisi hilir menghuni habitat kecil yang bebas dari pusaran
air.
c. Ekosistem air laut
Ekosistem air laut
dibedakan atas lautan, pantai, estuari, dan terumbu karang.
1.
Laut
Habitat laut (oseanik)
ditandai oleh salinitas (kadar garam) yang tinggi dengan ion CI- mencapai 55%
terutama di daerah laut tropik, karena suhunya tinggi dan penguapan besar. Di
daerah tropik, suhu laut sekitar 25°C. Perbedaan suhu bagian atas dan bawah tinggi.
Batas antara lapisan air yang panas di bagian atas dengan air yang dingin di
bagian bawah disebut daerah termoklin.
Di daerah dingin, suhu
air laut merata sehingga air dapat bercampur, maka daerah permukaan laut tetap
subur dan banyak plankton serta ikan. Gerakan air dari pantai ke tengah
menyebabkan air bagian atas turun ke bawah dan sebaliknya, sehingga
memungkinkan terbentuknya rantai makanan yang berlangsung balk. Habitat laut
dapat dibedakan berdasarkan kedalamannya dan wilayah permukaannya secara
horizontal.
1. Menurut
kedalamannya, ekosistem air laut dibagi sebagai berikut.
a. Litoral merupakan
daerah yang berbatasan dengan darat.
b. Neretik merupakan
daerah yang masih dapat ditembus cahaya matahari sampai bagian dasar dalamnya ±
300 meter.
c. Batial merupakan
daerah yang dalamnya berkisar antara 200-2500 m
d. Abisal merupakan
daerah yang lebih jauh dan lebih dalam dari pantai (1.500-10.000 m).
2. Menurut wilayah
permukaannya secara horizontal, berturut-turut dari tepi laut semakin ke
tengah, laut dibedakan sebagai berikut.
a. Epipelagik merupakan
daerah antara permukaan dengan kedalaman air sekitar 200 m.
b. Mesopelagik
merupakan daerah dibawah epipelagik dengan kedalam an 200-1000 m. Hewannya
misalnya ikan hiu.
c. Batiopelagik
merupakan daerah lereng benua dengan kedalaman 200-2.500 m. Hewan yang hidup di
daerah ini misalnya gurita.
d. Abisalpelagik
merupakan daerah dengan kedalaman mencapai 4.000m; tidak terdapat tumbuhan
tetapi hewan masih ada. Sinar matahari tidak mampu menembus daerah ini.
e. Hadal pelagik
merupakan bagian laut terdalam (dasar). Kedalaman lebih dari 6.000 m. Di bagian
ini biasanya terdapat lele laut dan ikan Taut yang dapat mengeluarkan cahaya.
Sebagai produsen di tempat ini adalah bakteri yang bersimbiosis dengan karang
tertentu.
Di laut, hewan dan
tumbuhan tingkat rendah memiliki tekanan osmosis sel yang hampir sama dengan
tekanan osmosis air laut. Hewan tingkat tinggi beradaptasi dengan cara banyak
minum air, pengeluaran urin sedikit, dan pengeluaran air dengan cara osmosis
melalui insang. Garam yang berlebihan diekskresikan melalui insang secara
aktif.
2.
Ekosistem pantai
Ekosistem
pantai letaknya berbatasan dengan ekosistem darat, laut, dan daerah pasang
surut.
Ekosistem pantai
dipengaruhi oleh siklus harian pasang surut laut. Organisme yang hidup di
pantai memiliki adaptasi struktural sehingga dapat melekat erat di substrat
keras.
Daerah paling atas
pantai hanya terendam saat pasang naik tinggi. Daerah ini dihuni oleh beberapa
jenis ganggang, moluska, dan remis yang menjadi konsumsi bagi kepiting dan
burung pantai.
Daerah tengah pantai
terendam saat pasang tinggi dan pasang rendah. Daerah ini dihuni oleh ganggang,
porifera, anemon laut, remis dan kerang, siput herbivora dan karnivora,
kepiting, landak laut, bintang laut, dan ikan-ikan kecil.
Daerah pantai terdalam
terendam saat air pasang maupun surut. Daerah ini dihuni oleh beragam
invertebrata dan ikan serta rumput laut.
Komunitas tumbuhan
berturut-turut dari daerah pasang surut ke arah darat dibedakan sebagai
berikut.
1. Formasi pes caprae
Dinamakan demikian
karena yang paling banyak tumbuh di gundukan pasir adalah tumbuhan Ipomoea pes
caprae yang tahan terhadap hempasan gelombang dan angin; tumbuhan ini menjalar
dan berdaun tebal. Tumbuhan lainnya adalah Spinifex littorius (rumput angin),
Vigna, Euphorbia atoto, dan Canaualia martina. Lebih ke arah darat lagi
ditumbuhi Crinum asiaticum (bakung), Pandanus tectorius (pandan), dan Scaeuola
Fruescens (babakoan).
2. Formasi baringtonia
Daerah ini didominasi
tumbuhan baringtonia, termasuk di dalamnya Wedelia, Thespesia, Terminalia,
Guettarda, dan Erythrina.
Bila tanah di daerah
pasang surut berlumpur, maka kawasan ini berupa hutan bakau yang memiliki akar
napas. Akar napas merupakan adaptasi tumbuhan di daerah berlumpur yang kurang
oksigen. Selain berfungsi untuk mengambil oksigen, akar ini juga dapat
digunakan sebagai penahan dari pasang surut gelombang. Yang termasuk tumbuhan
di hutan bakau antara lain Nypa, Acathus, Rhizophora, dan Cerbera.
Jika tanah pasang surut
tidak terlalu basah, pohon yang sering tumbuh adalah: Heriticra, Lumnitzera,
Acgicras, dan Cylocarpus.
3. Estuari
Estuari (muara)
merupakan tempat bersatunya sungai dengan laut. Estuari sering dipagari oleh
lempengan lumpur intertidal yang luas atau rawa garam.
Salinitas air berubah
secara bertahap mulai dari daerah air tawar ke laut. Salinitas ini juga
dipengaruhi oleh siklus harian dengan pasang surut aimya. Nutrien dari sungai
memperkaya estuari.Komunitas tumbuhan yang hidup di estuari antara lain rumput
rawa garam, ganggang, dan fitoplankton. Komunitas hewannya antara lain berbagai
cacing, kerang, kepiting, dan ikan. Bahkan ada beberapa invertebrata laut dan
ikan laut yang menjadikan estuari sebagai tempat kawin atau bermigrasi untuk
menuju habitat air tawar. Estuari juga merupakan tempat mencari makan bagi
vertebrata semi air, yaitu unggas air.
4. Terumbu karang
Di laut tropis, pada
daerah neritik, terdapat suatu komunitas yang khusus yang terdiri dari karang
batu dan organisme-organisme lainnya. Komunitas ini disebut terumbu karang.
Daerah komunitas ini masih dapat ditembus cahaya matahari sehingga fotosintesis
dapat berlangsung.
Terumbu karang
didominasi oleh karang (koral) yang merupakan kelompok Cnidaria yang
mensekresikan kalsium karbonat. Rangka dari kalsium karbonat ini bermacammacam
bentuknya dan menyusun substrat tempat hidup karang lain dan ganggang.
Hewan-hewan yang hidup
di karang memakan organisme mikroskopis dan sisa organik lain. Berbagai
invertebrata, mikro organisme, dan ikan, hidup di antara karang dan ganggang.
Herbivora seperti siput, landak laut, ikan, menjadi mangsa bagi gurita, bintang
laut, dan ikan karnivora.
No comments:
Post a Comment