Pages

Powered by Blogger.
Get Adobe Flash player

Tuesday, 6 January 2015

Pengertian Durhaka

Pengertian Durhaka Bakti (dalam bahasa arab disebut birrun) adalah kata yang mencakup kebaikan dunia dan akhirat. Berbakti kepada kedua orang adalah berbuat baik kepada mereka memenuhi hak-hak mereka dan menaati mereka dalam hal-hal yang mubah, bukan hal-hal yang wajib atau maksiat. 

Adapun lawan kata bakti adalah durhaka. Durhaka kepada orang tua adalah berbuat buruk kepada mereka dan menyia-nyiakan hak mereka. Secara bahasa, kata al -‘uquuq (durhaka) berasal dari kata al-‘aqqu yang berarti al-qath’u (memutus, merobek, memotong, membelah). 

Adapun menurut syara’ adalah setiap perbuatan atau ucapan anak yang menyakiti kedua orang tuanya. Diantara bentuk durhaka adalah : 

1. Menimbulkan gangguan terhadap orang tua baik berupa perkataan (ucapan) ataupun perbuatan yang membuat orang tua sedih dan sakit hati. 
2. Berkata ‘ah’ dan tidak memenuhi panggilan orang tua. 
3. Membentak atau menghardik orang tua. 
4. Bakhil, tidak mengurusi orang tuanya bahkan lebih mementingkan yang lain dari pada mengurusi orang tuanya padahal orang tuanya sangat membutuhkan. Seandainya memberi nafkah pun, dilakukan dengan penuh perhitungan. 
5. Merendahkan orang tua, mengatakan bodoh, ‘kolot’ dan lain-lain. 
6. Menyuruh orang tua, misalnya menyapu, mencuci atau menyiapkan makanan. Pekerjaan tersebut sangat tidak pantas bagi orang tua, terutama jika mereka sudah tua atau lemah. Tetapi jika ‘Si Ibu” melakukan pekerjaan tersebut dengan kemauannya sendiri maka tidak mengapa dan karena itu anak harus berterima kasih. 
7. Menyebut kejelekan orang tua di hadapan orang banyak atau mencemarkan nama baik orang tua. 
8. Mendahulukan taat kepada istri dari pada orang tua. Bahkan ada sebagian orang dengan teganya mengusir ibunya demi menuruti kemauan istrinya. Na’udzubillah. 
9. Malu mengakui orang tuanya. Sebagian orang merasa malu dengan keberadaan orang tua dan tempat tinggalnya ketika status sosialnya meningkat. Tidak diragukan lagi, sikap semacam ini adalah sikap yang amat tercela, bahkan termasuk kedurhakaan yang keji dan nista. 

7 CIRI - CIRI UMUM ANAK DURHAKA 

1. Mengatakan “ah” kepada orang tua dan mengeraskan suara di hadapan mereka ketika berselisih, dan juga Tidak memberikan nafkah kepada orang tua bila mereka membutuhkan. 
2. Tidak melayani mereka dan berpaling darinya. Lebih durhaka lagi bila menyuruh orang tua melayani dirinya dan Mengumpat kedua orang tuanya di depan orang banyak dan menyebut- nyebut kekurangannya. 3. Menajamkan tatapan mata kepada kedua orang tua ketika marah atau kesal kepada mereka berdua karena suatu hal. 
4. Membuat kedua orang tua bersedih dengan melakukan sesuatu hal, meskipun sang anak berhak untuk melakukannya. Tapi ingat, hak kedua orang tua atas diri si anak lebih besar daripada hak si anak. 
5. Malu mengakui kedua orang tuanya di hadapan orang banyak karena keadaan kedua orang tuanya yang miskin, berpenampilan kampungan, tidak berilmu, cacat, atau alasan lainnya. 
6. Tidak mau berdiri untuk menghormati orang tua dan mencium tangannya. 
7. Duduk mendahului orang tuanya dan berbicara tanpa meminta izin saat memimpin majelis di mana orang tuanya hadir di majelis itu. Ini sikap sombong dan takabur yang membuat orang tuaterlecehkan dan marah. 

sebab-sebab anak durhaka Ada beberapa hal yang menyebabkan seseorang durhaka kepada kedua orang tuanya, diantaranya: 
1. Tidak mengetahui keagungan orang tua dan tidak mengetahui hukuman atas kedurhakaan itu, baik hukuman di dunia maupun di akhirat kelak. 
2. Adanya sikap orang tua yang lebih mengutamakan atau mementingkan sebagian anak atas sebagian lainnya atau dalam kata lain adanya ketidak adilan yang diberikan orang tua kepada anak-anaknya. 
3. Kelalaian dari orang tua dalam menafkahi anak-anaknya semasa kecil. 
4. Berteman dengan orang-orang yang buruk budi pekertinya yang mendorong sahabatnya menentang orang tuanya. Diriwayatkan dari Abu Hurariroh r.a., dia berkata : “Rasulullah saw bersabda: Artinya : “(Akhlak) seseorang itu tergantung pada akhlak sahabat karibnya. Karena itu, hendaklah salah seorang diantara kalian memperhatikan siapa yang digauli (nya).” (Musnad Imam Ahmad, Juz 16. hlm: 226, no Hadits 7685) Itulah 

factor-faktor yang menyebabkan anak durhaka kepada orang tuanya. Namun jika ditelaah lebih lanjut, faktor utamanya adalah kesalahan orangtua dalam mendidik anak. Kesalahan tersebut bisa berupa kesalahan dalam menerapkan cara yang digunakan; seperti terlalu banyak aturan atau sikap orangtua yang terlalu keras dan kasar terhadap anak. 

Cara Menghilangkan sifat Durhaka Cara yang paling Efektif yaitu cara orang tua mendidik anak nya,Serta memberi pengetahuan yang cukup untuk anak tentang ilmu agama.,

No comments:

Post a Comment