BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar
Belakang
Budaya adalah seperangkat peraturan dan norma yang
dimiliki bersama oleh para anggota masyarakat, yang jika dilaksanakan oleh para
anggotanya akan melahirkan perilaku yang dipandang layak dan dapat di terima
oleh semua masyarakat.
Menurut
penulis budaya merupakan kebiasaan , yang berdasarkan dan berlandaskan pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral,
hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat oleh seseorang
sebagai anggota masyarakat.
B.
Perumusan masalah
1.
Apa ciri utama budaya bangsa?
2.
Makna budaya islam?
C. Tujuan penulisan
Secara umum yang akan menjadi tujuan
dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
·
Dapat mengetahui budaya
bangsa
·
Mengerti akan budaya
islam
·
Mampu menggali budaya
bangsa dan budaya islam sehingga dapat menerapkannya dalam kehidupan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.Pengertian Budaya
Budaya
atau kebudayaan (daripada perkataan Sanskrit buddayah, yang merupakan kata jamak bagi
perkataan buddhi, yang bermaksud budi pekerti atau akal) secara amnya
membincangkan hal-hal berkaitan budi dan akal manusia. Di dalam pengertian yang
luas pula bermaksud segala sesuatu yang dibawa atau dikerjakan oleh manusia, berlawanan dengan "perkara semula jadi"'
yang bukan diciptakan atau boleh diubah oleh manusia. Di dalam bahasa
Inggeris, kebudayaan disebut sebagai culture,
yang berasal daripada perkataan Latin colore yang bermaksud menanam atau mengerjakan
Berikut
pengertian budaya menurut beberapa tokoh
· Menurut
Melville J. Herskovits dan Bronislaw
Malinowski, segala sesuatu yang terdapat di dalam sesebuah masyarakat
mempunyai hubungkait atau boleh ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki
masyarakat itu sendiri. Fahaman ini dikenal di kalangan ahli antropologi (kajian manusia) sebagai fahaman determinisme (atau penentuan) budaya. Herskovits seterusnya memandang budaya sebagai sesuatu
yang diperturunkan daripada satu generasi ke generasi seterusnya dan konsep ini
disebut sebagai organik lampau
(atau ringkasnya superorganik).
· Menurut Andreas Eppink pula, kebudayaan ialah
keseluruhan pengertian, nilai, norma, ilmu pengetahuan serta struktur-struktur
kemasyarakatan, keagamaan selain penghasilan seni dan intelektual yang
membentuk ciri-ciri khas sesebuah masyarakat. Pengertian sebegini dipersetujui
oleh Edward B. Taylor. Beliau memandang budaya sebagai satu konsep menyeluruh
yang rumit yang mengandungi ilmu pengetahuan, kepercayaan, kesenian,
tatasusila, undang-undang, adat resam dan lain-lain kebolehan serta kebiasaan yang
diperolehi oleh manusia sebagai anggota masyarakat. Ahli antropologi dari alam Nusantara, iaitu Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi pula
memegang kebudayaan sebagai alat penghasilan karya seni, rasa dan penciptaan di dalam masyarakat.
B. Budaya Kerukunan dan Kerjasama
Berikut Budaya yang perlu kita
gali dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari:
Budaya kerukunan
Budaya kerukunan,yaitu dimana perlunya rasa toleransi sesama umat manusia
sehingga tercipta nya rasa damai dan kerukunan dalam masyarakat tidak hanya itu
sikap saling menghargai satu sama lain haruslah tercipta agar dapat hidup rukun
meskipun berbeda agama, ras, maupun suku bangsa.Toleransi adalah
perilaku terbuka dan menghargai segala perbedaan yang ada dengan sesama.
Biasanya orang bertoleransi terhadap perbedaan kebudayaan dan agama. Namun,
konsep toleransi ini juga bisa diaplikasikan untuk perbedaan jenis kelamin,
anak-anak dengan gangguan fisik maupun intelektual dan perbedaan
lainnya.Toleransi juga berarti menghormati dan belajar dari orang lain,
menghargai perbedaan, menjembatani kesenjangan budaya, menolak stereotip
yang tidak adil, sehingga tercapai kesamaan sikap dan Toleransi juga
adalah istilah dalam konteks sosial, budaya dan agama yang berarti sikap
dan perbuatan yang melarang adanya diskriminasi terhadap kelompok-kelompok yang
berbeda atau tidak dapat diterima oleh mayoritas dalam suatu
masyarakat.Contohnya adalah toleransi beragama, dimana penganut mayoritas dalam
suatu masyarakat mengizinkan keberadaan agama-agama lainnya. Istilah toleransi
juga digunakan dengan menggunakan definisi “kelompok” yang lebih luas, misalnya
partai politik, orientasi seksual, dan lain-lainAda tiga macam sikap toleransi,
yaitu:
a.
Negatif : Isi ajaran
dan penganutnya tidak dihargai. Isi ajaran dan penganutnya
hanya dibiarkan saja
karena dalam keadaan terpaksa.
b. Positif :
Isi ajaran ditolak, tetapi penganutnya diterima serta dihargai.
c. Ekumenis
: Isi ajaran serta penganutnya dihargai, karena dalam ajaran mereka itu
terdapat unsur-unsur kebenaran yang berguna untuk memperdalam pendirian dan
kepercayaan sendiri.
Marilah
kita renungkan dan amati suasana kehidupan bangsa Indonesia. Kita harus merasa
bangga akan tanah air kita dan juga kita harus bersyukur kepada Tuhan Yang Maha
Esa. Kita telah dikaruniai tanah air yang indah dengan aneka ragam kekayaan
alam yang berlimpah ditambah lagi beraneka ragam suku, ras, adat istiadat,
budaya, bahasa, serta agama dan lain-lainnya. Kondisi bangsa Indonesia yang
pluralistis menimbulkan permasalahan tersendiri, seperti masalah Agama, paham
separatisme, tawuran ataupun kesenjangan sosial. Dalam kehidupan masyarakat
Indonesia, kerukunan hidup antar umat beragama harus selalu dijaga dan dibina.
Kita tidak ingin bangsa Indonesia terpecah belah saling bermusuhan satu sama
lain karena masalah agama.Toleransi antar umat beragama bila kita bina dengan
baik akan dapat menumbuhkan sikap hormat menghormati antar pemeluk agama sehingga
tercipta suasana yang tenang, damai dan tenteram dalam kehidupan beragama
termasuk dalam melaksanakan ibadat sesuai dengan agama dan keyakinannya melalui
toleransi diharapkan terwujud ketenangan, ketertiban serta keaktifan
menjalankan ibadah menurut agama dan keyakinan masing-masing. Dengan sikap
saling menghargai dan saling menghormati itu akan terbina kehidupan yang rukun,
tertib, dan damai.
Contoh pelaksanaan
toleransi antara umat beragama dapat kita lihat seperti:
·
Membangun jembatan,
·
Memperbaiki tempat-tempat umum,
·
Membantu orang yang kena musibah banjir,
·
Membantu korban kecelakaan lalu-lintas.
Budaya kerjasama
Bentuk
kerjasama ini harus kita wujudkan dalam kegiatan yang bersifat sosial
kemasyarakatan dan tidak menyinggung keyakinan agama masing-masing. Kita
sebagai umat beragama berkewajiban menahan diri untuk tidak menyinggung
perasaan umat beragama yang lain. Hidup rukun dan bertoleransi tidak berarti
bahwa agama yang satu dan agama yang lainnya dicampuradukkan. Jadi sekali lagi
melalui toleransi ini diharapkan terwujud ketenangan, ketertiban, serta
keaktifan menjalankan ibadah menurut agama dan keyakinan masing-masing. Dengan
sikap saling menghargai dan saling menghormati itu, akan terbina peri kehidupan
yang rukun, tertib, dan damai. Dalam kehidupan sehari-hari Anda, apakah
contoh-contoh toleransi antar umat beragama seperti diuraikan di atas telah
Anda lakukan? Jika Anda telah melakukannya berarti Anda telah berperilaku
toleran dan saling menghargai. Tetapi jika Anda tidak melakukannya berarti Anda
tidak toleran dan tidak saling menghargai. Sikap seperti itu harus dijauhi.
berikut ini contoh-contoh pengamalan toleransi dalam berbagai aspek
kehidupan.
Dalam Kehidupan di Masyarakat
Cobalah Anda renungkan dan Anda sadari mengapa terjadi peristiwa
seperti tawuran antar pelajar di kota-kota besar, tawuran antar warga,
peristiwa atau pertikaian antar agama dan antar etnis dan lain sebagainya.
Peristiwa-peristiwa tersebut merupakan cerminan dari kurangnya toleransi dalam
kehidupan bermasyarakat. Jadi toleransi dalam kehidupan di masyarakat antara
lain, yaitu:
a. Adanya sikap saling menghormati dan menghargai antara pemeluk agama.
b. Tidak membeda-bedakan suku, ras atau golongan.
Dalam Kehidupan Berbangsa dan
Bernegara
Kehidupan berbangsa dan bernegara pada hakikatnya merupakan kehidupan
masyarakat bangsa. Di dalamnya terdapat kehidupan berbagai macam pemeluk agama
dan penganut kepercayaan yang berbeda-beda. Demikian pula di dalamnya terdapat
berbagai kehidupan antar suku bangsa yang berbeda. Namun demikian
perbedaan-perbedaan kehidupan tersebut tidak menjadikan bangsa ini
tercerai-berai, akan tetapi justru menjadi kemajemukan kehidupan sebagai suatu
bangsa dan Negara Indonesia. Oleh karena itu kehidupan tersebut perlu tetap
dipelihara agar tidak terjadi disintegrasi bangsa.
Adapun toleransi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara antara lain:
a. Merasa senasib sepenanggungan.
b. Menciptakan persatuan dan kesatuan, rasa kebangsaan atau
nasionalisme.
c. Mengakui dan menghargai hak asasi manusia.
d. Membantu orang lain yang membutuhkan pertolongan.
e. Menghindari Terjadinya Perpecahan.
C. Makna Budaya Islam
Islam merupakan
agama wahyu dari sang maha agung dengan segala yang mengajarkan berbagai moral
kehidupan. Sehingga Islam di jadikan sebuah cara pandang masyarakat dalam
melakukan berbagai aktivitas Sehari-hari, agar manusia tidak terjerumus dalam
kesesatan.
Keberadaan khazanah Islam di nusantara dapat di jadikan
sebuah inspirasi tentang sebuah nilai kehidupan masyarakat dalam menuju
kehidupan sejati. Sebab Islam mengajarkan keseimbangan
antara kehidupan duniawi dengan akhirat kelak. Inilah sebuah nilai Islam
tentang tatanan dalam kehidupan masyarakat secara luas, untuk mencapai hidup
mulia dan wafat dalam keadaan khusnul khotimah..
Dan sehingga dapat diartikan budaya islam merupakan seperangkat
peraturan dan norma yang dimiliki bersama oleh para anggota masyarakat, yang
jika dilaksanakan oleh para anggotanya akan melahirkan perilaku yang dipandang
layak dan dapat di terima oleh semua masyarakat yang tentunya yang menjadi
landasan dan titik acuannya adalah ketentuan yang selaras dan sesuai dengan
peraturan di dalam agama islam.Yang dapat kita ketahui bahwa peraturan di dalam
agama islam mampu dijadikan pedoman hidup dan tidak hanya itu islam sangat
mampu membimbing kita kearah yang lebih baik dikemudian hari.
Berikut merupakan budaya islam yang dapat kita terapkan
dalam kehidupan sehari-hari
·
Budaya
membaca dan mengkaji, maksudnya disini yaitu budaya membaca, dapat kita
khususkan membaca Al-qur’an yakni kita sebagai muslim hendaknya membaca
Al-Qur’an menjadi sebuah kebiasaan, tidak hanya itu kita jugaharus mengkajinya
bukan hanya sekedar membaca saja kita seharusnya dapat mengkaji firman-firman
Allah dengan seksama sehingga kita
mengetahui inti sari dari firman Allah tersebut dan dapat mengamalkan segala perintah Allah dengan
iklhas dan mengerti akan perintah tersebut. Jikalau kita sudah mengerti akan
perintah tersebut pasti kita akan iklhas menjalankan perintah Allah yang pada
dasarnya semua itu bermanfaat bagi kita semua.
·
Budaya
beriman dan beramal shaleh, tentu membudayakan beriman dan beramal shaleh
bukanlah perihal gampang namun jika kita sudah mampu menkaji firman Allah yang
ada di dalam Al-qur’an sungguh apa yang diperintahkan Allah kepada kita
merupakan hal yang bermanfaat bagi kita, pasti kita akan mencoba dengan usaha
yang maksimal beriman kepada Allah dan beramel shaleh.Sebenarnya budaya beriman
dan beramal shaleh pada dasarnya dapat terwujudkan melalui bimbingan orang tua
dan keluarga yang selalu menanamkan nilai-nilai yang religius terhadap anaknya
yang nantinya iman dan keshalehan seorang sendirinya akan tertanam tanpa harus
adanya pemaksaan dan perintah terhadap suatu individu.
BAB III
KESIMPULAN
Kesimpulannya
sesungguhnya kita harus menggali budaya bangsa kita dan mmenerapkan dalam
kehidupan sehari-hari dengan demikian
budaya bangsa indonesia yang identik dengan islam mampu menjadi penuntun dan
pedoman hidup kita dalam menjalani kehidupan yang berlandaskan dengan agama
yang tentunya mampu menjalani hidup kita
di jalan yang benar dan sesuai dengan agama islam sehingga kita lebih
terarah dan dapat menjadi manusia yang lebih baik di kemudian hari.
BAB IV
PENUTUP
Demikianlah
semua hasil dan tugas yang kami buat dan alhamdulillah dapat kami selesai kan dengan baik, yang mana dalam makalah
ini membahas tentang “MENGGALI BUDAYA BANGSA” inilah hasil kemampuan kami lebih dan kurang
kami mohon maaf.
Daftar
Pustaka
No comments:
Post a Comment